Kadistan Gumas Aryantoni. (Media Dayak/Novri JKH)
Kuala Kurun, Media Dayak
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) tahun 2025 melalui Dinas Pertanian (Distan) setempat melaksanakan Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung kedaulatan pangan di Indonesia.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Gumas Aryantoni, Senin (6/1/2025).
“Optimalisasi lahan dan cetak sawah di Kabupaten Gunung Mas tahun ini dilaksanakan di lahan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), dimana rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait LP2B di Kabupaten Gunung Mas sudah disetujui DPRD Kabupaten Gunung Mas dengan luasan LP2B 10.000 an hektare se Kabupaten Gunung Mas,” kata Toni, sapaan akrabnya
“Ini [optimalisasi lahan dan cetak sawah] juga merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dalam mendukung salah satu Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, dan juga sejalan dengan program Smart Agro,” lanjutnya.
Ia menuturkan, LP2B adalah suatu kawasan lahan yang ditetapkan untuk dilindungi dan digunakan secara berkelanjutan guna mendukung produksi pangan pokok nasional, seperti padi, jagung, kedelai dan tanaman hortikultura lainnya [buah-buahan dan sayuran].
“LP2B bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan secara berkelanjutan bagi masyarakat, mengurangi risiko konversi lahan produktif menjadi non-pertanian, serta menjaga ketahanan pangan di masa depan,” terang Toni.
Toni mengungkapkan, di luasan LP2B 10.000 an hektare itu, selain target tanaman padi dan jagung, juga ditanam komoditi lainnya seperti tanaman hortikultura, bahkan pengembangan ternak unggas [ayam dan bebek] untuk menghasilkan telur dan daging untuk kebutuhan masyarakat.
“LP2B yang sudah ditanami jagung,yaitu di Desa Tanjung Riu Kecamatan Kurun, dan komoditi padi di daerah irigasi Sekata Tewah,” ucapnya.
“LP2B 10.000 an hektare itu berada pada lokasi yang tersedia sarana prasarana irigasinya, seperi daerah irigasi Sekata Tewah, daerah irigasi Gohong Rawai Kecamatan Rungan, serta daerah irigasi Hambuyung Kecamatan Manuhing,” tukas Toni.
Toni menandaskan, optimalisasi lahan dan cetak sawah salah satu upaya strategis untuk menjawab tantangan pertanian, seperti alih fungsi lahan dan kebutuhan pangan yang terus meningkat.
“Melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan harapan swasembada pangan dapat terwujud,” imbuh Toni menutup. (Nov/Aw)