Pemkab Gumas Konsisten Jaga Ketahanan Pangan, Bukti Nyata Kepedulian untuk Petani

Wabup Gumas Efrensia L P Umbing didampingi Ketua DPRD Binartha, Kapolres AKBP Heru Eko Wibowo, Kajari Sugito, Sekda Richard dan Kepala Dinas Pertanian Aryantoni, meninjau stan pameran pada kegiatan pasar tani dan festival pangan lokal, dalam rangka peringatan hari tani ke-62 dan hari pangan sedunia ke-45 tingkat kabupaten tahun 2025, di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis (23/10/2025).(Media Dayak/Ist)

Kuala Kurun, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sektor ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Langkah nyata ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap kedaulatan pangan daerah, tapi juga strategi jitu menghadapi tantangan ekonomi yang kian dinamis.

Dalam rangka peringatan hari tani ke-62 dan hari pangan sedunia ke-45 tingkat kabupaten tahun 2025, Pemkab Gumas menggelar pasar tani dan festival pangan lokal yang bertujuan menghormati dan mengapresiasi perjuangan para petani, dalam memajukan sektor pertanian dan perekonomian.

Wakil Bupati (Wabup) Gumas Efreensia L P Umbing menegaskan Pemkab Gumas sangat konsen dan sangat mendukung upaya penguatan ketahanan pangan dan petani, sebagai tulang punggung dari ketahanan pangan di Gumas.

“Peran mereka menjaga rantai pasokan makanan tetap berjalan, bahkan di tengah tantangan cuaca yang ekstrim dan fluktuasi harga,” ujar Efrens, Kamis (23/10/2025).

Efrens menyampaikan, Pemkab Gumas secara serius, selaras dan sejalan dengan pemerintah pusat terkait ketahanan pangan. Program strategis unggulan Pemkab Gumas yakni Tambun Bungai, yang secara jelas tercantum pada Tambun Bungai Mandiri yaitu upaya optimalisasi produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan.

“Pemerintah kabupaten Gunung Mas sudah melakukan berbagai upaya terkait ketahanan pangan, di antaranya modernisasi dan mekanisasi pertanian, peningkatan akses dan distribusi, diversifikasi serta pemberdayaan petani,” beber Efrens.

Diakuinya, upaya Pemkab Gumas itu tidak selalu berjalan mulus, karena masih banyak kendala yang dihadapi, terutama keberadaan dari sumber daya manusia petani terampil untuk mengolah lahan yang tersedia. Ditambah tantangan mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih ke mata pencaharian yang lestari atau berkelanjutan.

“Hal yang tidak mudah bukan berarti tidak mungkin. Semua hal besar ke depan berasal dari upaya yang dimulai. Kami secara terus menerus berbenah dan melakukan kerjasama/kemitraan dengan berbagai pihak untuk memberikan alternatif solusi,”tukasnya.

Efrens menjabarkan,di sektor pertanian, sudah diterapkan inovasi dan mekanisasi penggunaan drone pertanian, traktor roda dua dan empat, traktor perahu, dan alsintan lainnya, penerapan pembuatan pakan ternak yang bermutu mandiri dengan memanfaatkan sumber lokal, penggunaan terknologi terbaru dan modern yang mengedepankan efektifitas dan efisiensi hasil kerja.

“Dari sisi pasca-panen dan pemasaran, kami sudah memastikan keterserapan hasil pertanian melalui pihak bulog ataupun pihak swasta. Hal ini untuk menjaga asa petani menjamin keberlangsungan ekonomi keluarga,” sebutnya.

Kepala Dinas Pertanian Gumas Aryantoni menerangkan, rangkaian kegiatan hari tani dan hari pangan sedunia adalah pasar pangan lokal, gerakan pangan murah, pasar tani, pelayanan kesehatan ternak, forum inspirasi kaleka, forum sinergi pertanian dan lingkungan, serta berbagai perlombaan.

“Rangkaian kegiatan ini adalah sebagai momentum untuk mengingat kembali perjuangan petani, dalam beroleh hak hidup sejahtera dan betapa pentingnya pembangunan pertanian dalam ketahanan pangan,” kata Aryantoni.

Menurutnya,kegiatan ini  sebagai salah satu sarana sosialisasi sektor pertanian dalam arti luas, terkait ragam usaha dari hulu-hilir, penanaman dan pasca-panen, serta hubungannya dengan upaya selaras dengan program pemerintah untuk tangani permasalahan harga, cegah stunting, serta upaya meningkatkan ekonomi keluarga.

“Mari kita rayakan hari tani dan hari pangan sedunia dengan menghargai setiap tetes keringat petani yang sudah memberikan pangan, serta semakin perduli pada pola produksi dan konsumsi pangan yang berkelanjutan,” ucap Toni menutup.(Nov/Aw)

image_print

Pos terkait