Pemerintah Tegaskan Tak Ada 1,4 Juta Transmigrasi Baru di Kalteng

Habib H Said Ismail

Bacaan Lainnya

Palangka Raya, Media Dayak

   Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan tidak ada program 1,4 juta transmigrasi baru di provinsi ini, persoalan yang muncul belakangan ini hingga adanya aksi damai dari sejumlah ormas dikarenakan kesalahpahaman.

Wakil Gubernur Kalteng Habib H Said Ismail menyebutkan, pemerintah provinsi Kalimantan Tengah saat ini telah menyiapkan program food estate, yang memerlukan jutaan tenaga kerja untuk menyukseskan program tersebut, menurut dia saat ini program tersebut sedang dimatangkan oleh pemerintah Provinsi Kalteng agar sesegera mungkin laksanakan. 

“Pemerintah sudah membahas persoalan ini, sehingga dipastikan 1,4 juta transmigran itu hanya misunderstanding (kesalahpahaman). Pemerintah sekarang hanya memprogramkan food estate dengan perkiraan jutaan tenaga kerja,” katanya, Selasa (19/2).

Terkait program ini, Wagub menyebutkan bahwa  food estate bukan proyek yang secara keseluruhan direalisasikan. Program ini dilakukan secara berkelanjutan, khususnya menentukan wilayah yang dijadikan kegiatan dan termasuk kebutuhan tenaga kerja.

Memang, dari awal program ini dicanangkan hanya dua kabupaten yang disebut-sebut tempat pelaksanaannya, yakni Kapuas dan Pulang Pisau. Namun seiring dengan perhitungan serta berdasarkan hasil penelitian, terutama mengenai kelayakan lahan maka food esteta ini merambah ke beberapa kabupaten, kecuali Lamandau.

“Food estate ini banyak programnya, dan komoditas yang dikembangkan juga berbeda-beda. Contohnya di Kabupaten Sukamara, rencananya pemeliharaan dan penggemukan sapi,” ucap dia.

Sekarang ini program food estate yang sudah berjalan, yakni pengembangan 50 ribu hektare komoditas jagung di Barito Utara.  Tenaga kerja di tempat itu merupakan penduduk lokal, yang diberi kepercayaan ikut menjalaknan program tersebut.

Mengenai program food estate ini,  Wagub menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa memastikan berapa kebutuhan pasti tenaga kerja, meski di satu sisi sudah diperkirakan kebutuhannya mencapai jutaan.

“Namun seiring waktu, saat program ini semakin berjalan maka tenaga kerjanya akan terus terserap. Sekarang mungkin ada sekitar seribu, namun saat dibuka lagi di tempat lain maka perlu lagi tenaga kerja,” kata dia

Wagub menyebutkan, bahwa pemerintah belum tentu memasukan transmigrasi untuk memenuhi banyaknya  kebutuhan tenaga kerja pada program food estate ini. Sebab dengan tenaga kerja lokal yang ada saat ini, bukan tidak mungkin kebutuhannya bisa terpenuhi.

“Dan tidak langsung tahun ini, karena harus perlahan. Namun yang pasti semuanya akan tercover di food estate,” pungkas Wagub.(Ytm/Lsn)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait