Palangka Raya, Media Dayak
Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran kembali menyampaikan soal rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia ke Kalimantan Tengah.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalteng saat acara buka puasa bersama di Istana Isen Mulang Sabtu, (25/5). Pada kesempatan tersebut Gubernur Kalteng menyampaikan pesannya kepada Bupati/Wali Kota, khususnya untuk Bupati Katingan, Bupati Gunung Mas dan Wali Kota Palangka Raya.
“Ingatkan masyarakat untuk tidak menjual lahan. Termasuk juga Pemerintah juga harus ikut memperhatikan, kapan perlu ada lahan-lahan yang milik Pemerintah Daerah jangan dijual untuk menguasai beberapa titik tempat yang saya sebutkan tadi,” urai Sugianto.
Adapun alasan Gubernur melarang menjual lahan agar saat investor masuk membangun apartemen, hotel, mall dan lain-lain nanti harus melewati pemerintah daerah. Jangan sampai para koorporasi, perusahaan yang dari luar menguasai lahan di Kalteng.
“Wajib pemerintah provinsi, kabupaten dan kota ini yang menguasai lahan,” tegasnya.
Pihaknya berharap, tidak ada halangan, untuk penetapan Kalteng sabagai Ibu Kota Republik Indonesia yang baru.
“Mudah-mudahan tidak ada halangan di 2019 ini Kalteng bisa ditetapkan menjadi ibu kota negara Republik Indonesia,” kata Gubernur didampingi istri Ivo Azhari Sugianto Sabran, di depan semua tamu dan undangan yang hadir di acara buka puasa sekaligus syukuran Hari Jadi Kalteng ke-62 dan 3 Tahun Pemerintahan Sugianto Habib (Sohib) menuju Kalteng Berkah.
Orang nomor satu di Kalteng Berkah tersebut berharap, masyarakat Kalteng mempersiapkan diri menghadapi persaingan kedepan, jika Kalteng terpilih menjadi Ibu Kota, agar tidak tertinggal dari pendatang.(YM)