kegiatan Desiminasi Kajian Ekonomi Keuangan Regional Kalteng yang di gelar oleh BI cabang Kalteng diikuti instansi terkait Kabupaten/Kota se-Kalteng, serta BUMN, Swiss-Belhotel Rabu (27/3).(Media Dayak/YM)
Palangka Raya, Media Dayak
Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Provinsi (Pemprov) Kalteng Lubis Rada Inin yang mewakili Plh Sekretaris Daerah Kalteng Sapto Nugroho dalam Desiminasi Kajian Ekonomi Keuangan Regional Kalteng, Rabu (27/3), mengatakan keadaan ekonomi di Kalimantan Kalteng cukup bagus.
“Dari kajian yang disampaikan oleh BI periode Februari 2019, pertumbuhan ekonomi Kalteng sudah on the track, termasuk juga pengendalian inflasi,” katanya.
Diakuinya, ada tiga sektor faktor yang sudah menjadi unggulan lain, pertama pariwisata kedua, UMKM yang perlu diperhatikan dan yag ketiga ialah ekonomi syariah, yang memiliki peluang yang bagus.
Lubis inin menyatakan, hasil kajian akan menjadi pedoman pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menyusun perencanaan program kerja dan kegiatan juga melihat sektor-sektor yang mempunyai peluang pertumbuhan.
Terkait dengan keterlambatan pertumbuhan di daerah ini pada tahun 2018 lalu, Lubis Inin menyebutkan, keterlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak hanya di Kalteng saja tapi juga secara nasional.
“Ya, pertumbuhan memang ada tetapi memang ada keterlambatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2017, dan saya kira adalah hal-hal yang wajar saja. Namun kita harus tetap optimis, seperti rasa optimis kajian Bank Indonesia 2019 yang menyebut inflasi di Kalteng masih di bawah Nasional,” paparnya.
Karo Ekonomi Setda Kalteng, optimis peluang inflasi di Kalteng tahun 2019 mampu dikendalikan pada kisaran 2-3 persen.
Kegiatan yang diikuti instansi terkait, BUMN dan dunia usaha, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kalteng Guntur Talajan mengungkapkan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi dan perolehan devisa negara dan daerah, Kalteng fokuskan tiga (3) tempat destinasti wisata.
Ketiga destinasti wisata andalan Kalteng itu masing-masing Taman Nasional Tanjung Puting di Kobar, Taman Nasional Sebangau di Palangka Raya, dan Gosong Senggora di Kobar, serta Gosong Ujung Pandaran di Kotim.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalteng bidang ekonomi dan moneter, Setian menyatakan, prediksi ekonomi Kalteng akan tumbuh 5,80 hingga 6,20 persen, sedangkan tahun 2018 lalu realisasinya 5,64 persen.
“Pertumbuhan itu disumbangkan dari sisi penawaran dan perbaikan kinerja pengolahan sawit,” katanya.
Madapun motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kalteng tahun ini dari kenaikan harga CPO, dan dari segi permintaan dengan adanya perayaan idul fitri, serta hari raya umat Kristiani mampu dorong pertumbuhan secara signifikan.
“Stabilitas keuangan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sepanjang tahun 2019 ini cukup stabil di Kalteng, sehingga memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi menguat,” demikian Setian.(YM)