Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat pimpin Rapat Kerja Pemantapan Optimasi Lahan Food Estate Padi Nasional di Provinsi Kalteng Tahun 2024, Kamis (29/8/2024).(Media Dayak/MMC Kalteng)
Palangka Raya, Media Dayak
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran pimpin Rapat Kerja Pemantapan Optimasi Lahan Food Estate Padi Nasional di Provinsi Kalteng Tahun 2024, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (29/8/2024).
Dalam arahannya, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan rapat ini digelar dalam rangka untuk melakukan tindak lanjut cepat dari kunjungan kerja Menteri Pertanian RI saat meninjau Kawasan Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
“Seperti dijelaskan oleh Bapak Menteri, kedaulatan pangan menjadi perhatian serius dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menghadapi ancaman krisis pangan akibat ketidakpastian kondisi geopolitik global dan perubahan iklim ekstrem,” tutur Gubernur.
Disampaikan Gubernur, untuk mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, khususnya komoditas padi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggencarkan berbagai upaya, salah satunya Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat. Pada tahun 2025 Indonesia menargetkan cetak sawah seluas 2,2juta hektare, termasuk di Provinsi Kalteng dengan target awal seluas 500 ribu hektare.
“Namun demikian harapan Bapak Menteri Pertanian, kita mampu mencapai satu juta hektare. Harapan ini tentu harus bisa kita tangkap sebagai peluang untuk menjadikan Kalimantan Tengah salah satu Lumbung Pangan Nasional sehingga daerahnya semakin maju dan bermartabat serta masyarakatnya semakin sejahtera,” katanya.
Gubernur mengungkapkan, Menteri Pertanian menegaskan bahwa Pemerintah telah menyediakan anggaran yang sangat besar untuk program ini di tahun 2025 dan menginginkan dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu ke depan, program optimalisasi lahan dan cetak sawah ini sudah dapat mulai dikerjakan.
“Untuk itu, kita harus bergerak cepat dan bergerak kompak. Rapat ini merupakan forum strategis bagi kita semua, untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kesiapan pelaksanaan program oplah dan cetak sawah di Provinsi Kalteng, mulai dari mengidentifikasi potensi lahan sesuai kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian agar bisa mencapai satu juta hektare, Sumber Daya Manusia (SDM) petani, hingga aspek-aspek lainnya,” terangnya.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini mengatakan terkait lahan, total potensi perluasan tanah pertanian di Provinsi Kalteng adalah seluas 2,47 juta hektare, yang terdiri dari lahan HGU dan Non-HGU.
Setelah dilakukan penapisan dengan data RTRW, Status Kawasan Hutan (KLHK), dan pengusahaan lahan/HGU (ATR/BPN), saat ini baru diperoleh lahan yang clean and clear seluas 621,6 ribu hektare. Dari potensi lahan clean and clear tersebut, ditetapkan Prioritas cetak sawah di tujuh Kabupaten/ Kota, yaitu Kabupaten Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Kotawaringin Timur, Seruyan dan Kota Palangkaraya, dengan total luasan sekitar 502,3 ribu Hektare.
Untuk status lahan Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi dapat Dikonversi (HPK) berikutnya juga memerlukan proses pelepasan status kawasan. Ia mengajak seluruh stakeholders untuk menyukseskan Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah ini di Provinsi Kalteng.
“Program ini harus kita sambut dengan baik, agar menjadi berkah bagi masyarakat Kalteng. Saya yakin, insyaallah, dengan rasa optimis, semangat kebersamaan, dan kerja keras kita semua, kita akan mampu melaksanakannya, dilandasi niat baik untuk masyarakat Kalteng yang sejahtera dan bermartabat,” pungkasnya.(MMC/Ytm/Lsn)