Palangkak Raya, Media Dayak
Dalam rangka menjalin kebersamaan dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama, Generasi Baru Indonesia (GenBI) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar acara buka puasa bersama anak yati dari panti asuhan Al Mim, Jumat (24/5).
Ketua Umum GenBI Kalteng, Bornak Marganda Fransisko Sihombing dalam sambutannya mengajak semua anggota GenBI Kalteng untuk senantiasa menjalin kebersamaan dan memupuk rasa kekeluargaan.
“Jangan malu untuk bertegur sapa, apalagi enggan mengikuti kegiatan karena belum kenal dengan sesama anggota GenBI. Itu hanya alasan klasik,” kata mahasiswa semester VI Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya ini.
Dengan adanya kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam GenBI Kalteng, Pria yang kerap disapa Frans ini berharap GenBI Kalteng dapat menjadi komunitas penerima beasiswa BI yang terdepan sehingga menjadi contoh bagi GenBI maupun komunitas lainnya di Indonesia.
Hal senada disampaikan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalteng bidang ekonomi dan moneter, Setian yang mengingatkan betapa pentingnya untuk menjalin komunikasi antara sesama anggota GenBI.
“Tidak ada relation tanpa komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi networking di masa depan. Jadi, komunikasi yang baik perlu dilakukan dari sekarang. Mungkin sekarang tidak penting, tapi di masa depan bisa jadi penting untuk networking anda,” tegas Setian.
Sementara itu, ustadz Abdul Helim dalam tausiyahnya juga mengingatkan anggota GenBI Kalteng dan semua yang hadir untuk senantiasa bekerja keras untuk membuktikan diri bahwa semua bantuan yang telah diterima tidaklah sia-sia.
Abdul Helim mengajak semua pihak untuk mencontoh perilaku semut. Menurutnya, semut merupakan salah satu binatang istimewa sehingga salah satu surat dalam Al Quran dinamakan surat semut atau An Naml.
“Semut adalah binatang yang pantang menyerah. Semut terus mencari jalan diantara kesulitan yang menghadang agar dapat terus maju dan sampai tujuan. Jadi, gunakanlah falsafah semut untuk keluar dari masalah dengan memanfaatkan sumber daya yang kita punya,” katanya seraya menambahkan untuk tidak lupa diiringi dengan ketaqwaan atau menjauhi larangan dan melaksanakan kewajiban agama.
Lebih lanjut Abdul Helim menyatakan, semut adalah binatang yang mengutamakan kebersamaan dan kesatuan. Hal tersebut dapat terlihat saat semut tertib dalam barisan dan mengikuti pimpinan.
“Setiap komponen dalam sistem harus saling terangkai untuk membentuk kesatuan sistem. Artinya, sesama manusia adalah saudara yang saling terikat untuk tolong menolong karena manusia saling membutuhkan,” demikian Abdul Helim.(Aw)