Ini Penjelasan Kadis PUPR Terkait Pembangunan Lanjutan Jembatan Lemo Tertunda di tahun 2024

Kepala Dinas PUPR Barito Utara M Iman Topik bersama pejabat Fungsional Inspektorat kabupaten Barito Utara Andriano dan perwakilan kontraktor pelaksana dari PT Agrabudi, Bachrul saat berada di Komisi Keselamatan Jalan, Jembatan, dan Terowongan (KKJTJ) Kementerian PUPR di kantor pusat Dirjen Bina Marga, Rawamangun, Jakarta, Kamis (19/12/2024).(Media Dayak:Dinas PUPR Barut)

Muara Teweh, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pembangunan Jembatan Lemo-Lemo Seberang yang sempat tertunda pada tahun 2024 kini menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Barito Utara. Anggaran untuk proyek strategis ini telah ditingkatkan menjadi Rp80 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Utara, M. Iman Topik, mengungkapkan bahwa tertundanya pembangunan pada tahun 2024 disebabkan oleh keterlambatan pengesahan APBD.

“Pada APBD 2024 baru diterima pada April, sehingga waktu pelaksanaan pembangunan tidak mencukupi. Akibatnya, anggaran sebesar Rp 68 miliar tahun 2024 kembali masuk ke Kas Daerah (Kasda) karena tidak dilelangkan pekerjaanya,” jelas Kadis PUPR Barito Utara, M Iman Topik, Jumat (20/12/2024) melalui sambungan telpon.

Iman Topik menambahkan bahwa peningkatan anggaran di tahun 2025 ini dilakukan untuk memastikan seluruh aspek pembangunan, termasuk penyelesaian teknis dan kualitas jembatan, dapat terealisasi dengan maksimal.

“Kami optimis pembangunan akan dimulai tepat waktu dan berjalan sesuai perencanaan. Jembatan ini merupakan infrastruktur strategis yang akan meningkatkan konektivitas antarwilayah,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Barito Utara, Hj Mery Rukaini, menyatakan bahwa pihak legislatif mendukung penuh penganggaran kembali untuk pembangunan Jembatan Lemo.

“Pembangunan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat Barito Utara, terutama untuk mendukung akses transportasi, perdagangan, dan perekonomian daerah. Dengan anggaran yang telah disiapkan di tahun 2025, kami berharap prosesnya dapat berjalan lancar tanpa hambatan,” ujar Mery.

Lebih lanjut, Mery menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan pihak terkait agar proyek ini tidak mengalami kendala serupa. “Kami akan terus memantau dan mendukung pelaksanaan pembangunan hingga selesai,” tegasnya.

Jembatan Lemo-Lemo Seberang direncanakan menjadi jalur strategis yang menghubungkan berbagai wilayah di Kabupaten Barito Utara, sehingga keberadaannya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat dan pengembangan ekonomi daerah.

Pemerintah dan DPRD Kabupaten Barito Utara berkomitmen untuk memastikan proyek ini selesai sesuai target dan memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini.(lna/Aw)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait