Ibu Kota Negara Nusantara: Kebijakan Strategis yang Tepat untuk Masa Depan
Oleh : Andika Pratama
Indonesia, dengan kompleksitas geografis dan demografisnya, selalu berada dalam dinamika pembangunan yang signifikan. Salah satu terobosan besar yang tengah dijalankan oleh pemerintah adalah rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke lokasi baru yang strategis, sebuah proyek kolosal yang dikenal sebagai Ibu Kota Negara Nusantara. Keberhasilan proyek ini tidak hanya tergantung pada pemindahan fisik ibu kota, tetapi juga pada kebijakan strategis yang diterapkan untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan. Mari kita telaah beberapa aspek kunci dari kebijakan strategis yang tepat untuk Ibu Kota Negara Nusantara.
Pembangunan infrastruktur menjadi pondasi utama keberhasilan Ibu Kota Negara Nusantara. Kebijakan strategis harus memastikan bahwa proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan jalan dan transportasi, tetapi juga sistem infrastruktur yang terintegrasi dengan baik. Dengan memperhatikan kebutuhan masa depan, pembangunan ini harus memanfaatkan teknologi canggih untuk menciptakan kota yang efisien, ramah lingkungan, dan memadai dalam mendukung pertumbuhan penduduk dan ekonomi.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi model pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Pembangunan IKN sebagai ibu kota negara baru akan menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan Indonesia muncul sebagai negara maju yang diakui dunia
Keberlanjutan lingkungan merupakan aspek tak terpisahkan dari kebijakan strategis. Pemilihan lokasi baru harus melibatkan pertimbangan mendalam terhadap dampak lingkungan. Kebijakan ini harus memastikan perlindungan terhadap ekosistem yang ada dan mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang bijaksana, dan pelestarian ruang terbuka hijau harus menjadi prioritas dalam agenda kebijakan strategis.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) sepakat bekerja sama serta saling mendukung dalam kegiatan perlindungan dan pengelolaan kawasan serta ekosistem perairan pada pulau-pulau kecil di wilayah Ibu Kota Nusantara. Maksud dan tujuan dari penandatanganan Nota Kesepahaman ini untuk saling mendukung dalam memberikan manfaat bagi bangsa, khususnya di wilayah Otorita Ibu Kota Nusantara. Kerja sama antara OIKN dan YAD ini bukan hanya meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan kawasan lindung dan ekosistem perairan serta pulau kecil di Ibu Kota Nusantara
Keberhasilan Ibu Kota Negara Nusantara juga tergantung pada kemudahan akses dan konektivitas. Kebijakan strategis harus merencanakan dengan cermat pengembangan sistem transportasi yang mencakup jaringan jalan, rel kereta api, dan bandara yang terintegrasi. Dengan memastikan konektivitas yang optimal, pemerintah dapat mendukung mobilitas penduduk dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan mengaku siap melanjutkan pembangunan akses ke ibu kota negara (IKN) Nusantara. Pada 2024 akan dibuat perencanaannya. Ia berharap tahun depan bisa segera dilaksanakan pembangunan jalan untuk konektivitas ke IKN. Rencananya, akses jalan akan dibuat menghubungkan Banjarbaru-Batulicin-Balangan yang sifatnya konektivitas. Adapun target utama adalah membuka jalur Banjarbaru ke Batulicin untuk menunjang IKN dengan membangun bypass Banjarbaru-Batulicin
Pemindahan ibu kota bukan hanya perpindahan administratif, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan perekonomian nasional dan meratakan pembangunan. Kebijakan strategis harus memberikan insentif kepada investasi sektor swasta, menggalakkan inovasi, dan memperkuat sektor ekonomi lokal. Dengan meratakan pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat mengurangi disparitas regional dan menciptakan masyarakat yang lebih merata.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan Pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga saat ini yang masif diyakini menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2023, terutama ditopang pembayaran pada triwulan IV untuk proyek IKN.
Investasi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah krusial dalam kebijakan strategis untuk Ibu Kota Negara Nusantara. Pendidikan berkualitas tinggi, pelatihan vokasional, dan peningkatan kualitas tenaga kerja akan menjadi dasar untuk menciptakan masyarakat yang produktif dan berinovasi. Kebijakan ini juga harus memastikan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai di seluruh tingkatan.
Keterlibatan masyarakat adalah kunci sukses dalam menjalankan proyek semacam ini. Kebijakan strategis harus mencakup mekanisme yang memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Transparansi, dialog terbuka, dan keterlibatan masyarakat akan menciptakan rasa kepemilikan terhadap proyek, sehingga masyarakat merasakan manfaat langsung dari transformasi ini.
Pemindahan ibu kota menjadi Ibu Kota Negara Nusantara adalah langkah besar dan berdampak mendalam bagi Indonesia. Kebijakan strategis yang diterapkan harus memastikan bahwa proyek ini tidak hanya sukses secara fisik, tetapi juga memberikan manfaat positif jangka panjang bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian. Dengan memprioritaskan keberlanjutan, pemberdayaan ekonomi, aksesibilitas, pendidikan, inovasi, dan partisipasi masyarakat, Indonesia dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan melalui Ibu Kota Negara Nusantara.
*Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara