Hasil SKI, Angka Stunting Barito Utara Alami Penurunan sebesar 4,3 Persen

PESERTA REMBUK STUNTING-Para peserta saat mengikuti kegiatan rembuk stunting dan intervensi serentak pencegahan stunting di aula BappedaLitbang Muara Teweh, Rabu (26/6/2024).(Media Dayak:Lana) 

Muara Teweh, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kabupaten Barito Utara mengalami penurunan sebesar 4,3 persen, dari 19,6 persen pada tahun 2022 menjadi 15,3 persen di tahun 2023. Dan pada tahun 2024 ini Barito Utara menargetkan prevalensi stunting dapat mencapai 16,21 persen.

“Dari hasil evaluasi intervensi serentak pencegahan stunting Provinsi Kalimantan Tengah, untuk Kabupaten Barito Utara per tanggal 24 Juni 2024 progres hasil balita yang diukur 4.776 balita (50,65 persen) dari target 9.430 balita, sedangkan Kalimantan Tengah 54,83 persen urutan 27 dari 38 provinsi,” kata Pj Bupati Drs Muhlis pada acara rembuk stunting dan intervensi serentak pencegahan stunting di aula BappedaLitbang Muara Teweh, Rabu (26/6/2024).  

Sehubungan dengan rendahnya progres capaian Barito Utara, Pj Bupati Muhlis menghimbau segera mencari solusi untuk mencapai hasil yang maksimal.

Dalam forum yang strategis ini, Pj Bupati Muhlis juga mengingatkan mengenai pelaksanaan kegiatan 10 pasti intervensi serentak pencegahan stunting, yaitu :

1. Memastikan pendataan seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita di wilayah kerjanya untuk menjadi sasaran;

2. Memastikan seluruh catin mendapat pendampingan serta memastikan kehadiran ibu hamil dan balita ke posyandu;

3. Memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar di seluruh posyandu;

4. Memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam pengukuran antropometri terstandar serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita;

5. Memastikan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar;

6. Memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi;

7. Memastikan seluruh ibu hamil dan balita diberikan edukasi di posyandu;

8. Memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi e-ppgm di hari yang sama;

9. Memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak; dan,

10. Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan.

“Saya mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, sehingga target capaian Kabupaten Barito Utara pada penurunan stunting sebesar 14 persen di tahun 2024 akan dapat terealisasi, sesuai harapan kita bersama,” kata Muhlis.

Pada kesempatan tersbeut juga Muhlis menghimbau seluruh OPD, Camat, Lurah, Kepala Desa dan dunia usaha bisa menjadi bapak atau bunda asuh anak stunting (BAAS).

“Sekali lagi atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas terselenggaranya kegiatan percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kabupaten Barito Utara,” pungkasnya.(lna/Aw)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait