Kegiatan sosialisasi Program Rungan, yang digelar oleh Borneo Nature Foundation (BNF). (Media Dayak/Novan)
Palangka Raya, Media Dayak
Sebagai upaya untuk melestarikan bentang alam Rungan, Borneo Nature Foundation (BNF)kembali menggelar sosialisasi program Rungan, terkait konservasi Orangutan, penelitian pemberdayaan masyarakat.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 1 hari tersebut, Direktur BNF Bernat Ripoll Capilla menjelaskan, bentang alam Rungan yang terletak di tiga Kabupaten Administratif Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yaitu Kotamadya Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini memiliki luar berkisar 150 ribu hektar yang didominasi oleh hutan hujan Tropis termasuk hutan rawa, hutan Kerangas, hutan pohon ulin dan kayu besi, serta merupakan salah satu dataran rendah terbesar yang relatif utuh di Kalimantan, namun tidak memiliki upaya konservasi resmi.
Bahkan didalam bentang alam Rungan, mengandung populasi Orangutan terbesar, terutama di area yanv ditunjuk untuk dikonversi menjadi perkebunan. Hal ini berdasarkan data penilaian kelayakan habibat dan populasi Orangutan pada tahun 2016 lalu, yang dilaksanakan BNF bersama dengan KLHK dan FORINA.
“Bentang wilayah rungan, memang memiliki luasan yang sangat besar namun tidak memiliki upaya konservasi resmi. Pada penilaian kelayakan habitat dan polulasi Orangutan pada tahun 2016 lalu, yang dilaksanakan BNF bersama dengan KLHK dan FORINA, wilayah Rungan berada pada urutan ke – 4 prioritas konservasi Orangutan, dengan proyeksi meta-populasi sebanyak 2.260 Orangutan dan ditetapkan sebagai salah satu lokasi populasi Orangutan terbesar didunia yang berada pada wilayah yang tidak dilindungi, serta memiliki rencana alih lahan hutan.” Ucap Bernat, saat diwawancarai media ini, di Hotel Luwansa, jalan G.Obos, Selasa (5/3) kemarin.
Dirinya juga memaparkan, untuk sepenuhnya menyadari potensi Konservasi bentang alam Rungan, harus adanya penjelasan dan pemetaan wilayah, termasuk sebaran dan kelimpahan beragam spesies penting yang ada diwilayah tersebut, salah satunya yaitu Orangutan.
“Karena inilah yayasan BNF melaksanakan survey wilayah di hutan Rungan dan sepanjang tahun 2017-2018, BNF sudah menemukan area dengan nilai Konservasi tinggi serta memastikan pelibatan masyarakat demi melindungi keanekaragaman hayati utama dan mencegah perusakan warisan alam kalimantan Tengah yang luar biasa.”Ujarnya.
Selain itu, sambungnya, BNF sejak tahun 2017 tekah memberikan komitmen untuk memetakan sebaran habitat Orangutan diseluruh wilayah Rungan, dengan menggunakan survey darat dan udara, serta membangun tempat penelitian lapangan permanen dengan tujuan untuk menunjukan pentingnya hutan Rungan dan akan membuat payung hukum terkait perlindungan hutan tersebut. Pasalnya, hal ini dinilai penting karena habibat Orangutan yang terus mengalami kehancuran.
Disisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut berharap, dengan adanya sosialisasi dari BNF, pihak masyarakat bisa memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah lokal, bisa mendukung jalannya program yang dicanangkan oleh BNF kedepannya.
“Kita berharap adanya masukan dari masyarakat kepada pemerintah setempat, sehingga program yang diusung oleh BNF untuk pelestarian alam Rungan bisa dipaduserasikan dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentu kami sangat mendukung dengan adanya program serta kajian-kajian tentang potensi ekosistem yang ada di wilayah Rungan ini.”Terangnya.
Dikatakan Fahrizal, bahwa kawasan Rungan, merpakan kawasan hutan produksi, sehingga perlu adanya koordinasi dengan Satuan Operasi Perangkat Daerah (SOPD) khusunya Dinas Perkebunan, sebagai upaya untuk perlindungan kawasan tersebut dari ancaman-ancaman perusakan habibat Orangutan dari pihak luar.
“Dengan adanya program-program dari BNF ink, kita tunjukan bahwa kita memiliki tekad dan upaya untuk mencegah adanya ancaman pengerusakan alam, khususnya habibat dari Orangutan. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dengan Dinas terkait khususnya Dinas Perkebunan, sehingga Program ini bisa berjalan lancar.”Pungkasnya (Nvd)