Gubernur Minta Pemimpin Hadir dan Ada Untuk Orang yang Tidak Mampu

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat memberikan tali asih untuk Dillah dan adik-adiknya di barak yang mereka sewa di kawasan pemukiman padat penduduk Flamboyan Bawah, kota Palangka Raya, Selasa (21/5).(Media Dayak/Ist)

Palangka Raya, Media Dayak

      Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H.Sugianto Sabran, Selasa (21/5) sore mengunjungi kompleks Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya.

Bacaan Lainnya

Kedatangan Gubernur Sugianto ke pemukiman padat penduduk tersebut berawal dari berita yang ia baca di salah satu media di Kota Palangka Raya, memberitakan keadaan seorang anak lelaki putus sekolah untuk membiayai dua orang adiknya.

“Ya, tadi berawal saya membaca koran dan media online bahwa ada tiga orang anak yang orang tuanya telah meninggal kedua-duanya. Yang membuat saya tertarik bahwa ada seorang kakak rela berhenti sekolah hanya untuk menafkahi adik-adiknya, dan itu berada di kota Palangka Raya, yang tidak jauh dari kita,” urai orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini.

Menurut Sugianto, semestinya seluruh pimpinan di mana saja berada, bukan hanya di Kalteng, tapi bahkan di seluruh Indonesia hadir di tengah-tengah orang miskin dan berempati dengan orang seperti mereka.

“Mereka tentu tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa bekerja semampu mereka. Contoh, barak tempat tinggal mereka tadi senilai Rp350.000 per bulan, belum ditambah biaya makan dan keperluan hidup yang lainnya. Itulah yang perlu kita perhatikan sebagai pemimpin, karena mereka anak-anak yatim-piatu,” urai Sugianto setelah memberikan tali asih berupa sejumlah uang kepada Dillah dan adik-adiknya di barak yang mereka sewa.

Dikatakan Gubernur, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk membantu anak-anak yatim dan kaum duafa, dan sudah ada tertera di pembukaan undang-undang dasar republik Indonesia Tahun 1945 bahwa fakir miskin anak terlantar dipelihara oleh negara.

“Hal ini merupakan dasar dari pemerintah khususnya daerah Kalteng, para Bupati/Wali Kota supaya mengurus masyarakat yang betul-betul tidak mampu. Kalau ada anak yatim-piatu, tolong dibantu, dan saya mengetuk hati mereka supaya ada empati melihat disekelilingnya,” terang Gubernur.

Kalau memang tidak ada anggaran di APBD Kabupaten/Kota, gubernur minta bupati/walikota untuk menggunakan dana yang ada, meskipun berasal dari dana pribadi atau gaji kepala daerah.

“Tolong diperhatikan, karena inilah kewajiban kita selaku pimpinan. Sesusah-susah apapun, bahkan jika perlu barang-barang yang ada di rumah keluar, misalnya beras, gula, dan yang lainnya, karena mereka harus dibantu,” tegasnya.

Gubernur menilai, seorang pemimpin tidak lepas dari salah dan dosa serta memiliki kewajiban dan tanggun jawab sesuai amanat undang-undang untuk mensejahterakan masyarakatnya.

“Dengan berbuat baik kepada sesama, Insyaallah kita dilindungi dari hal-hal yang tidak dari Allah SWT. Diharapkan dengan rajin membantu, keberkahan akan turun ke Indonesia bahkan ke Kalteng karena pimpinan telah melakukan kewajiban-kewajibannya,” pungkas Sugianto.(YM/adv)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait