Cegah Bullying, Perkuat Edukasi dan Sosialisasi

Anggota DPRD kota Palangka Raya Norhaini .(Media Dayak/ IsenMulang)
 
Palangka Raya, Media Dayak
 
Kasus perundungan atau bullying masih menjadi topik hangat. Kasus ini sering terulang di beberapa wilayah, tak terkecuali Kota Palangka Raya. Terbaru, ada laporan kasus bullying yang korbannya masih duduk di bangku sekolah dasar.
 
Anggota DPRD kota Palangka Raya Norhaini yang juga merupakan Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kota Palangka Raya, mengaku prihatin dengan masih adanya kasus perundungan terhadap anak didik. Karenanya menjadi tugas bersama untuk melakukan pencegahan agar hal serupa tak terjadi.
 
“Terjadinya kasus perundungan ini tentu akan mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan kepada anak. Baik secara fisik, maupun psikologis. Jadi sangat diperlukan pendampingan dan pemulihan mental,” ungkap Norhaini, Kamis (30/3/2023) di Palangka Raya.
 
Lebih lanjut anggota DPRD Palangka Raya yang tergabung dalam komisi C ini mengatakan, dalam pendampingan dan pemulihan mental atas kasus bullying terhadap anak didik, tentunya harus dijalankan dengan cara yang dinamis, serta memerlukan perlakuan khusus, mengingat kasus itu menimpa pada anak kategori usia dini.
 
“Semuanya bersinergi untuk mengawal dan menyelesaikan kasus bullying ini. Mulai dari dinas pendidikan, dinas pemberdayaan perempuan dan anak, kepala sekolah, guru hingga orang tua,” ujarnya menambahkan.
 
Selain itu lanjut Norhaini, salah satu upaya pencegahan dini terjadinya perundungan di sekolah, adalah perlu berkesinambungan memberikan penguatan edukasi dan sosialisasi yang bisa dilakukan oleh banyak pihak.
 
Edukasi dan sosialisasi tersebut bisa tentang penguatan hak dan kewajiban anak, penguatan ilmu agama, penguatan karakter dan lain-lain. “Saya rasa edukasi dan sosialisasi ini perlu dimasifkan lagi oleh banyak pihak,”cetusnya.
 
Tak kalah penting perlu diperhatikan imbuh Norhaini, adalah bagaimana pengawasan melekat dilakukan oleh pihak sekolah terhadap segala aktivitas peserta didik.
 
“Iya, kami dari Forum PUSPA yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan dan profesi, tentu ke depan akan turut serta membantu melakukan penguatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tandasnya. (MCIM/Ytm/Lsn)