BPBD Bangun Kantor Baru di Lahan Bebas Banjir

Kalak BPBD Kabupaten Katingan Drs Roby M AP, saat hearing bersama ketua dan anggota Komisi III DPRD Kabupaten Katingan, belum lama ini, di ruang rapat gabungan DPRD setempat. (Media Dayak/Ist)

Kasongan, Media Dayak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan, di tahun anggaran 2022 ini akan membangun kantor baru, di lahan bebas banjir. “Tepatnya, di sekitar Kantor Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD setempat, Drs Roby M AP kepada sejumlah awak media, Rabu siang (19/5), via telpon selulernya.
 
Adapun anggaran yang sudah tersedia untuk pembangunan kantor tersebut menurutnya, sekitar Rp 2,7 miliar. Ini hanya untuk pembangunan fisik kantor saja. “Sementara pelaksanaannya menunggu hasil lelang di awal Juni 2022 mendatang,” ujarnya 
 
Adapun alasan dibangunnya kantor baru BPBD ini menurutnya, kantor BPBD lama atau kantor yang saat ini masih difungsikan di Desa Tumbang Liting kecamatan Katingan Hilir tersebut, lahannya rentan banjir. Dan hampir setiap tahun air banjirnya bukan hanya menggenangi ruas jalan saja, tapi sampai masuk ke semua ruangan kantor. “Bahkan, tidak sekali atau dua kali, saat banjir terjadi, kita selalu pindah kantor sementara di aula Dinas BKAD, selama banjir terjadi,” akunya.
 
Menjawab pertanyaan awak media, dirinya mengakui, bahwa lelang pembangunan gedung kantor BPBD dilaksanakan pada awal Juni 2022 mendatang, yaitu sudah memasuki triwulan kedua. Hal ini bukan tertunda, tapi terkait masalah perencanaan yang sebenarnya waktunya hanya satu bulan saja. Namun kini jadi dua bulan. 
 
Hal ini, lanjutnya, lantaran ada kendala untuk menentukan standar harga (basicprice) sejumlah barang dan bahan bangunan yang akan di masukan ke dokumen penawaran lelang. “Hal ini terjadi bukan di Dinas kami saja, tapi di OPD lainnya juga menunggu penyesuaian basic price tersebut,” ujar Roby.
 
Pasalnya, jika belum ada penyesuaian harga dimaksud, menurutnya, dikhawatirkan tidak ada satu rekanan pun yang menyahut pekerjaan yang akan dilelang oleh panitia lelang. Karena, basic price yang dibuat oleh panitia lelang lebih murah daripada harga di pasaran.
 
Contohnya harga batu yang tadinya hanya Rp 250 ribu/ret, sekarang bisa menjadi dua kali lipat. Kenaikannya 100 persen Begitu pula dengan harga sejumlah bahan bangunan lainnya. 
 
Selanjutnya, ditanya tentang apakah kenaikan bahan bangunan ini ada hubungannya dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)?. Menurut mantan kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) ini, tentu saja.
 
Oleh karena sekarang sudah dapat ditentukan basic pricenya oleh LS yang berwenang, maka salah satu program/kegiatan BPBD di tahun 2022 ini, adalah pembangunan Kantor BPBD. “Awal Juni ini sudah dilelang oleh panitia lelang,” pungkasnya. (Kas/Aw)