ilustrasi
Palangka Raya, Media Dayak
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, musim kemarau di Kalimantan Tengah diperkirakan dimulai pada pertengahan Juli 2024 dan akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla. Mereka juga telah membentuk Pos Lapangan Satuan Tugas Pengendali Karhutla di desa, kelurahan, dan kecamatan yang rawan kebakaran.
Kepala BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi puncak musim kemarau ini. “Kesadaran dan kerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla sangat penting. Persiapan lebih awal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah dampak kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan,” ujarnya.
Toyib juga menjelaskan bahwa pelibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan Karhutla. Masyarakat, terutama yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), bersama TNI/Polri di kecamatan, dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi, edukasi, patroli, dan pemadaman dini Karhutla. “Kesadaran masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan adalah kunci keberhasilan pencegahan Karhutla,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Karhutla di Kalimantan Tengah dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalisir.(Arj/Aw)