BKOW Kalimantan Tengah Gelar Seminar Persepsi Organisasi dan Seminar Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Masa Pandemi  

MENDENGARKAN – Peserta Seminar Pencegahan Kekerasaan Terhadap Anak di Masa Pandemi dan Seminar Persepsi Organisasi yang dilaksanakan secara online, saat mendengarkan paparan narasumber, Rabu (28/10/2021) di Meeting Room Hotel Neo Palangka Raya. (Media Dayak/Rusni)

 Palangka Raya, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pandemi COVID-19 (Coronavirus disease), penyakit disebabkan oleh virus SARS CoV-2 mengubah kehidupan sosial masyarakat di seluruh dunia. Masyarakat diminta untuk menjaga jarak (physical distancing), menggunakan masker, melakukan pembatasan sosial (social distancing), dan bekerja di rumah (work from home).

Dengan cara tersebut, penyebaran COVID-19 dapat dicegah di tengah kerja keras pada ahli menemukan vaksin. Penemuan dan penggunaan vaksin adalah cara efektif untuk penanggulangan penyakit ini, namun dibutuhkan waktu dan biaya untuk menghasilkan vaksin.  Karena itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.  

Terkait hal tersebut, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Seminar Pencegahan Kekerasaan Terhadap Anak di Masa Pandemi dan Seminar Persepsi Organisasi yang dilaksanakan secara online, diikuti dari masing-masing organisasi yang tergabung dalam BKOW.

Ketua Panitia, Ny. Isti Rahayu dalam laporannya, menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan ini adalah salah satu program kerja BKOW Kalimantan Tengah tahun 2021.

Dikatakannya, kegiatan ini diikuti oleh masing-masing organisasi yang tergabung dalam BKOW, dilaksanakan secara online.

Ketua BKOW Kalimantan Tengah, Hj. Nani Winarni A Diran dalam sambutan tertulisnya, dibacakan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Humas, Dra Hj. Rahmaniar, M.Si, mengatakan, berdasarkan catatan Komnas Perempuan, kasus kekerasan dalam rumah tanggak (KDRT) terhadap perempuan naik sebesar 75 persen. Hal ini menunjukkan semakin panjang kerentanan yang dihadapi perempuan dan anak karena himpitan ekonomi  dan tekanan psikologis penyebab utamanya KDRT.

“Kasus yang paling utama penyebab himpitan ekonomi dan psikologis, dimana mengalami PHK, bisnis gulung tikar, pemotongan gaji dan lainnya,”pungkasnya.

Sementara, salah satu yang dipaparkan narasumber, yaitu, mengatasi pandemi ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan berbagai bantuan, menerapkan prokes. “Kebijakan pemerintah dengan memakai masker apabila keluar rumah, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi,”katanya.   (Rsn)

 

image_print

Pos terkait