Deputi Kepala KPw BI Kalteng, Setian (Tengah) foto bersama sejumlah peserta yang aktif bertanya pada kegiatan ‘BI Mengajar’ di SMAN 3 Palangka Raya, Selasa (30/7).(Media Dayak/Asep)
Palangka Raya, Media Dayak
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun(HUT)Bank Indonesia (BI) ke-66, Kantor Perwakilan(KPw)BI Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan ‘BI Mengajar’ di SMAN 3 Palangka Raya, Selasa (29/7).
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Peran Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral Dalam Digitalisasi Ekonomi Dan Keuangan Di Indonesia’ itu diikuti lebih kurang 170 siswa dari kelas XI dan XII, serta sejumlah guru SMAN 3 Palangka Raya.
Kepala SMAN 3 Palangka Raya, Sudiro dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan tersebut menyatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan ‘BI Mengajar’ yang mengajak siswa untuk senantiasa belajar seiring perkembangan zaman.
“BI Mengajar merupakan hal penting bagi siswa karena membagi pengetahuan tentang ilmu ekonomi dan teknologi dalam kegiatan ekonomi. Paling tidak, siswa dapat memahami penggunaan perangkat teknologi dalam kegiatan ekonomi,” kata pria asal Palembang ini.
Sementara itu, Deputi Kepala KPw BI Kalteng bidang ekonomi dan moneter, Setian mengatakan, BI Mengajar merupakan program sosialisasi tentang tugas dan fungsi serta peran BI sebagai bank sentral Indonesia kepada siswa sekolah menengah atas.
“BI Kalteng hadir di sini untuk sharing dengan siswa. BI Mengajar dilaksanakan serentak oleh Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia mulai 29 Juli sampai dengan 2 agustus 2019. Karena keterbatasan waktu, kami hanya bisa melaksanakan BI Mengajar di dua sekolah, yaitu SMAN 3 Palangka Raya dan SMAN 10 Palangka Raya,” katanya.
Dalam kesempatan tersenut, Setian yang menjadi pembicara menyampaikan materi tentang tujuan BI untuk menjaga kestabilan nilai Rupiah, serta tugas dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam bidang moneter, sistem keuangan dan sistem pembayaran.
Setian juga memperkenalkan beberapa teknologi seperti Internet of Things atau penggunaan internet untuk menjalankan suatu perangkat atau objek tertentu dari jarak jauh (seperti cctv, smart phone). Big Data Analytics atau teknik dan alat untuk memproses dan menafsirkan data jumlah besar untuk memprediksi suatu kejadian mendatang dan perilaku (seperti Google Big data, IBM Big data).
Ada juga Blockchain atau teknologi yang memfasilitasi transaksi ekonomi secara peer to peer (seperti IBM, BlockchainZoo). Dan Artificial Intelligence atau mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. (Seperti Siri, Google Assistant, Netflix).
Adapun beberapa teknologi yang dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi seperti On Demand Services atau sistem pelayanan yang dikembangkan atas kebutuhan konsumen. Fintech atau Inovasi pada sektor financial. Dan E-Commerce atau Penyebaran penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa.
“BI selaku kepanjangan tangan pemerintah atau egulator berusaha membuat instrumen program, regulasi dan kebijakan untuk pengembangan ekonomi digital. Dalam mengeluarkan kebijakan, BI mempertimbangkan perkembangan inovasi dan resiko/kehati-hatian serta mengutamakan Perlindungan Konsumen,” tegasnya.
Setian juga membagikan beberapa tips agar siswa terhindar dari masalah saat menggunakan sosial media saat bersosialisasi maupun melakukan kegiatan ekonomi, yaitu menjaga data pribadi di media daring, lebih bijak menggunakan media sosial, menghindari masalah kecurangan digital(phising, skimming, card trapping,malware dan lainnya),menginstall solusi keamanan digital seperti antivirus, dan mengelola jejak digital (menyimpan akun yang dimiliki dan rutin memeriksa keamanan aksesnya).
“Mengingat keterbatasan jumlah peserta kegiatan BI mengajar, saya berharap agar siswa yang menjadi peserta dapat menjadi kepanjangan tangan BI untuk membagi pengetahuan yang didapat kepada siswa lainnya,” demikian Setian mengakhiri.(aw)