Bupati Jaya bersama Wabup Efrensia foto bersama peserta Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Gumas di Aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang), Selasa (11/4).(Media Dayak/Ist)
Kuala Kurun, Media Dayak
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) terus berikhtiar menurunkan stunting di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau. Diperlukan kolaborasi dan berjuang bersama dalam penurunan stunting di Kabupaten Gunung Mas.
Hal itu disampaikan Bupati Gumas Jaya S Monong pada kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Gumas di Aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang), Selasa (11/4).
“Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan, intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara terintegrasi antara organisasi perangkat daerah penanggung jawab layanan serta untuk memperkuat komitmen daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting,” kata Jaya.
Jaya menyatakan, rembuk stunting dilakukan setelah hasil analisis situasi dan memiliki rancangan kegiatan aksi daerah konvergensi percepatan penurunan stunting.
Melalui rembuk stunting diharapkan seluruh organisasi perangkat daerah penanggung jawab layanan dapat menyepakati komitmen intervensi terintegrasi penurunan stunting, untuk dimuat dalam dokumen RKPD/Renja Perangkat Daerah Tahun 2024, dan mengawal kegiatan 2023
“Diharapkan dukungan dan kerjasama seluruh lintas sektor serta komitmen kita dalam mendukung program aksi percepatan penurunan stunting, dan menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang lebih baik,” katanya.
Bupati menjelaskan, penanggulangan stunting harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Penanggulangan stunting juga bagian dari misi Pemkab Gumas yaitu meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya bidang kesehatan.
Ia menekankan kolaborasi bersama pemerintah kabupaten, forkopimda, perusahaan besar swasta (PBS), lembaga keagamaan, lembaga adat, organisasi kepemudaaan dan element masyarakat lainnya dalam penanganan stunting di Gumas terus berlanjut, sehingga prevalensi stunting di Gumas 2024 bisa zero point.
Memberikan edukasi ke masyarakat, khususnya ibu hamil dan menyusui agar mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pola pikir masyarakat pun harus berubah menyangkut pola hidup bersih dan sehat, sanitasi yang sehat, menghindari pernikahan usia anak, dan makan makanan yang bergizi agar stunting tidak terjadi.
Pada laporannya, Kepala Bappedalitbang Yantrio Aulia mengatakan tujuan kegiatan untuk menyampaikan hsil analisis situasi penurunan stunting dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten terintegrasi tahun 2024.
Mendeklarasikan Komitmen Pemerintah Daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Gumas, dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Gumas.
“Hasil kegiatan rembuk stunting menjadi dasar gerakan penurunan stunting Kabupaten Gunung Mas melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar Organisasi perangkat daerah penanggungjawab layanan dan partisipasi masyarakat,” ujar Incha [panggilan karibnya].
Turut hadir Wakil Bupati (Wabup) Efrensia LP Umbing, unsur Forkopimda atau yang mewakili, asisten, staf ahli bupati, sejumlah kepala perangkat daerah dan pejabat eselon tiga, ketua TP PKK Ny Mimie Mariatie Jaya S Monong, pimpinan cabang bank Kalteng Kurun, camat, sejumlah tokoh agama, dan undangan lainnya. (Nov/Aw)