Bank Sampah Barasih Ajarkan Pelajar Gumas Nilai Tanggung Jawab

Kuala Kurun, Media Dayak

Program Bank Sampah Barasih (Bagus, Rapi, dan Bersih) yang diusung SMAN 1 Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah dinilai berhasil mengajarkan nilai-nilai tanggungjawab bagi para pelajar.

Bacaan Lainnya

“Anak-anak belajar kebersihan tidak hanya soal membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan ekonomi,” terang Kepala SMAN 1 Kuala Kurun Batuah dihubungi dari Palangka Raya, Senin (3/11).

Dengan pelaksanaan Program Bank Sampah Barasih, sekolah berhasil mengelola sampah secara produktif sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi warganya.

‎Batuah menyampaikan, program ini lahir dari kepedulian terhadap permasalahan sampah yang semakin meningkat di lingkungan sekolah.

Dengan jumlah siswa mencapai 911 orang serta 53 guru dan staf, pengelolaan sampah menjadi tantangan tersendiri. ‎Bahkan menurutnya, sekolah sempat kesulitan dalam menangani volume sampah yang terus bertambah.

“Dari situ kami berinisiatif mencari solusi yang nyata,” ujarmya.

‎Dalam pelaksanaannya, sekolah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunung Mas untuk membentuk Bank Sampah Barasih dan tim pengelola kompos bernama Baguna.

Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada kebersihan, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dan peduli lingkungan kepada seluruh siswa.

“Melalui bank sampah dan tim kompos ini, kami berharap budaya bersih dan peduli lingkungan dapat tumbuh kuat dalam diri peserta didik,” jelasnya.

Kemudian sampah juga bisa ditekan, sehingga lingkungan sekolah semakin asri, serta terjalin sinergi antara sekolah dan pemerintah daerah.

‎Batuah mengungkapkan pengelolaan sampah ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga sekolah. Selama periode September hingga Oktober 2025, total sampah yang berhasil dijual mencapai 144,4 kilogram.

Rinciannya, botol plastik sebanyak 133,6 kilogram dijual dengan harga Rp2.000 per kilogram dan tutup botol 1,9 kilogram dijual Rp1.500 per kilogram.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Reza Prabowo mengatakan, selama ini pihaknya juga terus mendorong para pelajar maupun tenaga pendidik untuk turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Menjaga lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, termasuk di antaranya dalam pengelolaan sampah di sekitar kita,” terangnya.

‎Keberhasilan program Bank Sampah Barasih menjadi bukti nyata upaya sederhana dapat membawa perubahan besar. Diharap program ini dapat menginspirasi sekolah lain di Kalimantan Tengah untuk bergerak bersama menjaga kebersihan lingkungan.(Antara/Lsn/Aw)

image_print

Pos terkait