Jakarta, Media Dayak
Pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Telisa Aulia Falianty, menilai bahwa infrastruktur yang dibangun selama satu dekade terakhir telah memperlancar konektivitas, layanan dasar, serta distribusi pangan di Indonesia. Pembangunan ini memberikan _multiplier effect_ yang signifikan bagi perekonomian dan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
“Ini juga yang perlu diapresiasi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Membangun daerah terluar itu tentu ada cost secara visibility of economy itu belum tentu itu visible, tetapi secara sosial itu dampaknya terus akan mengurangi ketimpangan bagi masyarakat di daerah 3T. Ada nilai-nilai sosial yang kemudian nanti bisa mendukung nilai ekonominya,” ujar Telisa.
Lebih lanjut, Telisa menilai pembangunan infrastruktur ini sejalan dengan Nawacita yang menekankan pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Telisa menambahkan selama satu dekade, jaringan bandara baru berhasil diperluas, rehabilitasi dan pengembangan bandara dilakukan, serta angkutan udara perintis diselenggarakan untuk mendukung konektivitas.
“Beliau juga sangat menekankan pentingnya infrastruktur untuk di daerah 3T. Nah ini yang perlu kita apresiasi ya selama 10 tahun ini,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata menjadi salah satu faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
“Saya pikir legacy infrastruktur yang masif dan merata di berbagai daerah menjadi salah satu kunci kepuasan publik terhadap pemerintahan saat ini,” terang Wasisto.
Ia menilai bahwa pembangunan yang terus berlanjut di berbagai wilayah akan menjaga tingginya kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya.
“Saya pikir demikian,” tutupnya.(Ist/Lsn)