RAPAT PENUTUPAN LOKALISASI-Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra saat memimpin rapat penutupan lokalisasi Lembah Durian di aula Bappeda Litbang, Kamis (7/2) kemarin. (Media Dayak:Lana)
Muara Teweh, Media Dayak
Pemkab Barut akan memulangkan sekitar 39 orang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang masih berada di lokalisasi prostitusi Lembah Durian atau “Merong” di KM 3,5 jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu. Berdasarkan data awal ada sekitar 160 PSK pada 2018, setelah didata ulang pada 2019 tinggal 117 PSK penghuni wisma di lokalisasi Merong.
Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Eveready Noor saat rapat penutupan lokalisasi prostitusi Lembah Durian, Kamis (7/2) di aula BappedaLitbang mengungkapkan bahwa pada tahun 2018 data awal ada sekitar 160 PSK dan sSetelah didata ulang pada 2019 tinggal 117 orang penghuni wisma di lokalisasi Merong.
“Sebelumnya beberapa waktu lalu, ada sebanyak 78 orang penghuni lokalisasi ini sudah lebih dahulu pulang sebelum lokalisasi ditutup. Tercatat 20 orang sudah pulang sendiri pada gelombang pertama disusul 58 orang pada gelombang kedua, sehingga kini tersisa 39 orang yang masih berada di lokalisasi Merong,” kata Eveready Noor.
Dalam rapat tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra, Forkopimda, pejabat Dinas Sosial PMD Kalteng serta pejabat terkait di Barito Utara.
Dalam rapat itu juga menyimpulkan beberapa poin. Diantaranya penutupan Lembah Durian direncanakan Juni 2019, para pemilik wisma mengusulkan penutupan pada Oktober 2019, melakukan verfikasi atau validasi data bekas PSK, dan kepastian penutupan menunggu Keputusan Kemensos RI.
Pejabat Mewakili Kepala Dinas Sosial PMD Kalteng, Yogi Sandra mengatakan progres penutupan lokalisasi di Kabupaten Barito Utara berjalan baik. Tinggal tiga tahapan lagi yang harus dijalankan.
“Pertama, verifikasi. Kedua, pemulangan dengan uang saku per orang Rp5,5 juta. Ketiga, deklarasi penutupan,” kata Yogi Sandra. (lna)