Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas Evandi.(Media Dayak/Ist)
Kuala Kurun, Media Dayak
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Evandi, Rabu (4/9/2024), mengatakan Pada tahun 2025 mendatang, ada dua hal yang sangat mendesak dan harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas), khususnya daerah pemilihan (dapil) III yang mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu dan Miri Manasa.
“Dua hal tersebut yakni infrastruktur dan lapangan pekerjaan atau peluang usaha untuk masyarakat,” ucap Evandi
Terkait infrastruktur, lanjut dia, sebenarnya hal itu merupakan persoalan lama, namun akan terus diperjuangkan. Apalagi infrastruktur pada dapil III merupakan yang paling tertinggal.
“Disana ada tiga ruas jalan yang perlu mendapat perhatian, yakni menuju Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Desa Tumbang Ponyoi, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, dan Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa,” jelasnya.
Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengatakan, jalan ke ketiga desa tersebut masih berkontur tanah merah. Untuk itu, diharapkan kedepan prioritas perbaikan di tiga ruas jalan ini bisa lebih maksimal.
“Kalau tidak bisa 100 persen, paling tidak mendekati 70 persen bisa teraspal dan fungsional,” terangnya.
Selanjutnya, juga diharapkan kepada pemkab untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat di dapil III. Apalagi sekarang ini masyarakat lebih banyak bergantung pada pertambangan tradisional.
“Langkah yang bisa dilakukan adalah pemkab harus memberikan satu contoh peluang usaha di bidang pertanian,” ujarnya.
Misalnya menetapkan satu desa yang diprioritaskan sebagai percontohan untuk menanam cabai dan tomat. Kalau sukses dan berhasil, maka otomatis masyarakat di desa-desa lain pasti akan mengikuti.
“Kalau pemkab tidak memberikan contoh dan hanya mengimbau dan menyarankan, itu tidak efektif,” tegasnya.
Mengenai kesempatan kerja untuk masyarakat, diminta kepada pemkab mewajibkan perusahaan besar swasta (PBS) di dapil III, untuk merekrut tenaga kerja lokal. Itu yang akan diperjuangkan.
“Saat ini miris sekali, ada perusahaan masuk, tetapi tenaga kerja banyak dari luar daerah. Itu bukan kita anti pendatang, tetapi harus mengutamakan tenaga kerja lokal,” tukasnya. (Nov/Lsn)